Hari ini tanggal 28 bulan ke 2 tahun ke 2013 Masehi, saya
sedang di landa apes, masalahnya ketika pagi ini sekitar jam 8 lebih,
saya sedang jalan-jalan olah raga di tempat biasa di jalan gunung
Sahari raya, antara pintu kereta api dan jembatan merah dengan
memakai kaos oblong dan celana kolor pendek yang terbuat dari kaos
seperti yang biasa di pakai untuk pakaian olah raga ( training ),
sebelum tiba di halte Jembatan merah saya berhenti dan merasa aneh
mengapa pada jam itu tidak ada pedagang kopi yang biasa mangkal di
halte itu.
Lalu saya balik
lagi ke arah Pintu Kereta api, dan belum jauh saya berjalan
meninggalkan halte Jembatan Merah, tiba-tiba ada pria berkendaraan sepeda motor yang berdiri
menghadang saya sambil membawa Handy Talky, orang itu mengaku
sebagai team anti narkoba dan menanyakan surat Kartu Tanda Penduduk
saya dan di mana rumah saya, dan orang itu menanyakan juga apakah
saya membawa narkoba atau tidak, sambil mengeledah tubuh saya dan
menyuruh saya mengosongkan isi kantong saya seraya mengancam jika
tidak mau memenuhi perintahnya saya akan di tembak di tempat sambil
menghantamkan HT yang di genggamnya ke pelipis saya.
Sudah tentu di
kantong saya tidak ada KTP atau apa lagi narkoba, hanya ada kalung
baja dan uang untuk online dan service komputer saya, dan uang itu di
pinta juga di pegang semuanya oleh pria ber HT itu, lalu saya di
perintahkan untuk pergi kedepan ke arah Pintu Kereta api, berkumpul
di sana dengan yang lainnya untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan uang
saya akan di kembalikan nanti di depan jelasnya uang saya di
ambil oleh pria itu dan tidak di kembalikan lagi kepada saya.
Lalu saya berjalan
kedepan ke arah Pintu Kereta Api, dan belok ke arah rumah saya untuk
mengambil KTP, lalu kembali lagi kejala Gunung Sahari raya ke arah
depan yang di tunjuk oleh pria itu yang ternyata di depan itu sampai
perapatan ancol tidak ada orang yang berkumpul baik itu orang yang
terkena razziz atau petugas lain yang biasa ada berkumpul jika ada
razzia apa saja.
Saya baru sadar,
saya pribadi menilai saya telah kena tipu oleh perampok yang mengaku
sebagai petugas atau buser anti Narkoba, yang pasti menggeledah tubuh
saya untuk memeriksa apakah saya membawa senjata tajam atau benda
keras lainnya yang kemungkinan akan saya pakai untuk melawan sebelum
di tambak di tempat. …..... tentu uang saja saya melayang, tidak bisa
bayar online dan tidak juga bisa service Komputer.
Lalu saya kembali
kerumah dan sebelum saya sampai di rumah saya mampir di Mangga Dua
square untuk menyusun posting kisah nyata ini, karena kebetulan ada komputer gratis yang bisa saya pakai.
Dan untuk kasus itu saya sudah menanyakan di yahoo answers dan sudah ada yang menjawab,
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130227193243AAL5vgg
tapi saya belum sempat menilai karena dana online habis, jadi saya hanya minta maaf kepada yang sudah memberikan jawaban, karena saya hanya menilai jawaban itu melalui blog ini:
terimakasih untuk jawaban kamu itu dan kamu tetap dapat lagi berkat dari Tuhan asli, semoga kamu mau mempertahankan dan menambah berkat itu jadi banyak dan abadi turun-temurun"
dan pertanyaan juga jawaban itu seperti di bawah ini :
Petugas anti narkoba asli atau modus perampokan lain?
Hari ini saya sedang di landa
apes, masalahnya ketika pagi ini sekitar jam 8 lebih, saya sedang
jalan-jalan olah raga di tempat biasa di jalan gunung Sahari raya,
antara pintu kereta api dan jembatan merah dengan memakai kaos oblong
dan celana kolor pendek yang terbuat dari kaos seperti yang biasa di
pakai untuk pakaian olah raga ( training ), sebelum tiba di halte
Jembatan merah saya berhenti dan merasa aneh mengapa pada jam itu tidak
ada pedagang kopi yang biasa mangkal di halte itu.
Lalu saya balik lagi ke arah Pintu Kereta api, dan belum jauh saya berjalan meninggalkan halte Jembatan Merah, tiba-tiba ada pria berkendaraan sepeda motor yang berdiri menghadang saya sambil membawa Handy Talky, orang itu mengaku sebagai team anti narkoba dan menanyakan surat Kartu Tanda Penduduk saya dan di mana rumah saya, dan orang itu menanyakan juga apakah saya membawa narkoba atau tidak, sambil mengeledah tubuh saya dan menyuruh saya mengosongkan isi kantong saya seraya mengancam jika tidak mau memenuhi perintahnya saya akan di tembak di tempat sambil menghantamkan HT yang di genggamnya ke pelipis saya.
Sudah tentu di kantong saya tidak ada KTP atau apa lagi narkoba, hanya ada kalung baja dan uang untuk online dan service komputer saya, dan uang itu di pinta juga di pegang semuanya oleh pria ber HT itu, lalu saya di perintahkan untuk pergi kedepan ke arah Pintu Kereta api, berkumpul di sana dengan yang lainnya untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan uang saya akan di kembalikan nanti di depan jelasnya uang saya tidak di ambil oleh pria itu dan tidak di kembalikan lagi kepada saya.
Lalu saya berjalan kedepan ke arah Pintu Kereta Api, dan belok ke arah rumah saya untuk mengambil KTP, lalu kembali lagi kejala Gunung Sahari raya ke arah depan yang di tunjuk oleh pria itu yang ternyata di depan itu sampai perapatan ancol tidak ada orang yang berkumpul baik itu orang yang terkena razziz atau petugas lain yang biasa ada berkumpul jika ada razzia apa saja.
Saya baru sadar, saya pribadi menilai saya telah kena tipu oleh perampok yang mengaku sebagai petugas atau buser anti Narkoba, yang pasti menggeledah tubuh saya untuk memeriksa apakah saya membawa senjata tajam atau benda keras lainnya yang kemungkinan akan saya pakai untuk melawan sebelum di tambak di tempat. …..... tentu uang saja saya melayang, tidak bisa bayar online dan tidak juga bisa service Komputer.
Lalu saya kembali kerumah dan sebelum saya sampai di rumah saya mampir di Mangga Dua square untuk menyusun posting kisah nyata ini, karena kebetulan ada komputer gratis yang bisa saya pakai.
Pertanyaan saya:
siapa di antara kalian yang mengetahui kemana saya harus menanyakankan apakah benar atau tidak hari itu ada razzia Narkoba atau tidak di wilayah gunung Sahari itu, untuk mengetahui lebih jelas lagi apakah saya sudah terkena perampokan dengan modus razia anti narkoba?.
sebelum dan sesudahnya kepada yang mau memberikan jawaban saya ucapkan terima kasih dan bintang lima, selain pasti dapat berkat dari Tuhan kita asli.
Dan kepada yang mau tambahan berkat tapi tidak sempat memberikan jawaban, bisa mengirimkan jawaban ke link komentar di http://facebook.com/syamsudin.nabi atau di http://mulkullah.blogspot.com/2013/02/pe…
Terimakasih
Lalu saya balik lagi ke arah Pintu Kereta api, dan belum jauh saya berjalan meninggalkan halte Jembatan Merah, tiba-tiba ada pria berkendaraan sepeda motor yang berdiri menghadang saya sambil membawa Handy Talky, orang itu mengaku sebagai team anti narkoba dan menanyakan surat Kartu Tanda Penduduk saya dan di mana rumah saya, dan orang itu menanyakan juga apakah saya membawa narkoba atau tidak, sambil mengeledah tubuh saya dan menyuruh saya mengosongkan isi kantong saya seraya mengancam jika tidak mau memenuhi perintahnya saya akan di tembak di tempat sambil menghantamkan HT yang di genggamnya ke pelipis saya.
Sudah tentu di kantong saya tidak ada KTP atau apa lagi narkoba, hanya ada kalung baja dan uang untuk online dan service komputer saya, dan uang itu di pinta juga di pegang semuanya oleh pria ber HT itu, lalu saya di perintahkan untuk pergi kedepan ke arah Pintu Kereta api, berkumpul di sana dengan yang lainnya untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan uang saya akan di kembalikan nanti di depan jelasnya uang saya tidak di ambil oleh pria itu dan tidak di kembalikan lagi kepada saya.
Lalu saya berjalan kedepan ke arah Pintu Kereta Api, dan belok ke arah rumah saya untuk mengambil KTP, lalu kembali lagi kejala Gunung Sahari raya ke arah depan yang di tunjuk oleh pria itu yang ternyata di depan itu sampai perapatan ancol tidak ada orang yang berkumpul baik itu orang yang terkena razziz atau petugas lain yang biasa ada berkumpul jika ada razzia apa saja.
Saya baru sadar, saya pribadi menilai saya telah kena tipu oleh perampok yang mengaku sebagai petugas atau buser anti Narkoba, yang pasti menggeledah tubuh saya untuk memeriksa apakah saya membawa senjata tajam atau benda keras lainnya yang kemungkinan akan saya pakai untuk melawan sebelum di tambak di tempat. …..... tentu uang saja saya melayang, tidak bisa bayar online dan tidak juga bisa service Komputer.
Lalu saya kembali kerumah dan sebelum saya sampai di rumah saya mampir di Mangga Dua square untuk menyusun posting kisah nyata ini, karena kebetulan ada komputer gratis yang bisa saya pakai.
Pertanyaan saya:
siapa di antara kalian yang mengetahui kemana saya harus menanyakankan apakah benar atau tidak hari itu ada razzia Narkoba atau tidak di wilayah gunung Sahari itu, untuk mengetahui lebih jelas lagi apakah saya sudah terkena perampokan dengan modus razia anti narkoba?.
sebelum dan sesudahnya kepada yang mau memberikan jawaban saya ucapkan terima kasih dan bintang lima, selain pasti dapat berkat dari Tuhan kita asli.
Dan kepada yang mau tambahan berkat tapi tidak sempat memberikan jawaban, bisa mengirimkan jawaban ke link komentar di http://facebook.com/syamsudin.nabi atau di http://mulkullah.blogspot.com/2013/02/pe…
Terimakasih
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
itu jelas perampokan.
terlepas apakah mereka orang BNN atau bukan
terlepas apakah mereka orang BNN atau bukan
100% 1 Suara
( Sorry masih belum di edit )